SEUNTAI RISALAH HATI
Di tengah
hiruk pikuknya kehidupan dunia. Di tengah larutnya hati manusia dalam hayalan.
Dan di tengah lelepnya mereka tidur dalam mimpi, ku goreskan sebuah kata hati
untuk mereka, yang mana dengan kata tersebut kuharap agar mereka mau bangun dan
tersadar dari gemerlapnya kehidupan dunia ini.
Setiap orang
tentunya ingin agar ia memiliki kehidupan yang bahagia dan menyenangkan. Akan
tetapi pernahkah anda bertanya kepada diri anda “Apakah itu sebenarnya
kebahagian?”, apakah dengan memiliki harta dan kekayaan yang banyak?, atau
apakah dengan memiliki isteri yang cantik atau suami yang tampan, dan anak-anak
yang lucu?.
Aku adalah seorang pemuda yang
dulunya ingin agar menjadi orang yang paling bahagia hidupnya di dunia ini, ku
bayangkan diriku memiliki harta yang banyak, rumah yang besar, dan kendaraan
yang bagus, yang ku anggap dengan itulah akan ku raih kebahagiaan itu. Ku
terus-menerus berada dalam hayalan yang membuat diriku selalu berada dalam
kegelisahan dan berusaha agar apa yang aku hayalkan itu dapat ku capai. Namun
di tengah keadaan yang demikian itu, ku dapatkan secercah jawaban yang
menyadarkan hatiku dari mimpi tersebut. Ku lihat orang yang memiliki kedudukan, ia begitu sibuk dengan
pekerjaannya sehingga membuat ia lalai dari memperhatikan anak dan isterinya,
dan itu bukanlah kebahagiaan yang sempurna. Ku lihat seorang pemuda yang hidup
penuh dengan harta dan kemewahan, namun itu membuat hidupnya tidak tentu arah,
perintah Allah ia tinggalkan dan bermacam-macam maksiat ia kerjakan, dan
tentunya itu bukanlah sebuah kebahagiaan melainkan sebuah kesengsaraan. Ku
lihat orang yang memiliki isteri yang cantik, dan anak-anak yang lucu, namun
itu membuat dirinya menjadi lupa kepada kedua orang tuanya dan bahkan tidak
perduli lagi kepadanya, dan itu bukanlah suatu kebahagiaan, akan tetapi suatu
kehancuran karena telah menyalahi apa yang Allah firmankan;
“Beribadahlah kepada Allah dan
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada
kedua orang tuamu…… (QS. An- Nisa; 36).
Lalu ku berpikir, di manakah
letaknya kebahagiaan yang sebenarnya?. Karena selama ini, setiap dunia yang ku
jadikan berada dalam hatiku selalu membuat hatiku menjadi gelisah dan selalu di
rundung kesedihan. Ketahuilah bahwasanya kebahagiaan dan ketenangan akan anda
dapatkan apabila anda mau mengenal Allah dan mempelajari syari’at-syari’at yang
telah ia turunkan melalui perantara Rasul-Nya yang mulia, yaitu Nabi
akhiruz-zaman Muhammad shalallahualaihiwasallam. Karena dengan mengenal
dan mempelajari syari’at-Nya, disana akan anda temukan jawaban yang bisa
mengantarkan anda kepada kebahagian tersebut.
Jika anda menemukan di dalam hati
anda ada rasa kecondongan terhadap dunia, maka itu adalah sesuatu yang wajar,
dan bisa terjadi pada diri siapapun. Namun apakah anda akan membiarkan hati
anda dikoyak-koyakkan oleh perasaan tersebut?, sehingga manakala hati anda,
anda biarkan terlena dalam perasaan tersebut, maka ketahuilah bahwasanya hati
anda sedang di gerogoti oleh penyakit yang dapat mengantarkan anda kepada
penyesalan yang tiada akhirnya.
Pernahkah anda bertanya pada diri
dan hati anda, untuk apakah sebenarnya anda
diciptakan ke dunia ini? Apakah hanya sekedar untuk mencari harta dan
kesenangan semata?, atau apakah untuk mewujudkan hakikat ubudiah anda kepada Rabb
yang telah menciptakan anda?. Apabila hati anda dapat memahami hakikat
kehidupan dunia ini, maka kebahagiaan yang sebenarnya telah berada di hadapan
anda. Dan apabila hati anda salah dalam memahaminya, maka kesengsaraan telah
menunggu di depan anda.
Dan pernahkan pula, anda menanyakan
kepada hati anda yang paling dalam, untuk apakah sebenarnya harta dan kekayaan yang
selama ini anda kejar siang dan malam? Apakah supaya anda dapat
bersenang-senang dengannya atau supaya dikatakan bahwa andalah orang yang
paling kaya dan bahagia di dunia ini? Atau apakah dengan harta dan kekayaan
tersebut anda pergunakan untuk meraih ridha Allah dan menjadi salah satu dari
penduduk surga yang dimana segala kenikmatan terkumpul di dalamnya? Jawabannya ada
pada diri anda masing-masing. Jika
jawaban anda benar, maka berbahagialah karena anda telah berada diantara
jalan orang-orang yang lurus. Dan jika
jawaban anda salah, maka segeralah anda kembali mengoreksi diri dan hati anda,
sebelum datangnya hari yang tidak ada gunanya lagi rasa penyesalan.
Percaya dan berbuat jujurlah kepada
diri anda, bahwasanya hati yang selalu di sibukkan oleh dunia dan jauh dari
dzikir kepada Allah adalah merupakan hati yang sakit yang di penuhi oleh racun.
Orang yang memiliki harta banyak, sekilas dari dirinya nampak kebahagiaan dan
keceriaan, namun pernahkah anda memperhatikan apa sebenarnya yang terjadi
dibalik semua itu?. Tanyakan dan jujurlah pada hati anda, apakah dunia yang
selama ini anda kejar dan menghabiskan waktu di dalamnya telah memberikan
kebahagiaan dan ketenangan yang sebenarnya kepada diri anda?, atau apakah ia
hanya sebuah racun yang mengotori kesucian hati anda?.
“Apakah kamu ridha dengan
kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup
di dunia (di bandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.” (QS. At-Taubah; 38)
Semoga untaian-untaian risalah hati dalam setiap lembaran ini, dapat menyadarkan
hati yang telah di lalaikan oleh kenikmatan-kenikmatan dunia yang fana ini, dan menyirami
hati-hati yang telah kering dan kosong dari mengingat Allah Ta'ala.
Wallahu Ta’ala
A’lam...........